Keraton
kacirebonan pada saat ini terletak di Jalan
Pulau Saren kecamatan pakaripan Cirebon , keraton kacirebonan pada dasarnya
adalah pecahan dari keraton kanoman. Hal ini berawal pada saat Sultan kanoman
ke-4 dipimpin oleh Pangeran Khoerudin
pada saat itu pengaruh pemerintah kolonial belanda sundah memasuki kesultanan
kanoman dengan maksud untuk membatasi kebijakan atau kekuasaan ( intervensi ) kesultanan kanoman. Hal ini
ditentang keras oleh sultan kanoman ke – 4. Semakin lama menintervensi maksud dari belanda ingin
memonopoli perdagangan, kebijakan dan kedaulatan. Maka putra mahkota sultan
kanoman ke-4 yang bernama pangeran mohhamad khaerudin melakukan perlawanan
bersenjata menentang koloni belanda dikota cirebon (di wilayah cirebon). Yang
ingin merampas tanah cirebon , kemudian rakyat cirebon dan santri-santri
bergabung bersama Pangeran Mohhamad Khoerudin
melakukan pemberontakan terhadap koloni belanda . kemudian perlawanan bersenjata
itu menginjak tahun kelima (1798)
akhirnya berhasil dipadamkan oleh pihak kolonial belanda. Kemudian Pangeran Mohammad Khoerudin beserta para
pengawalnya berhasil ditangkap dan dibuang atau diasingkan ke Ambon. Setelah itu kolonial belanda
mendesak sultan kanoman ke-4 atau Sultan
Khoerudin untuk meletakkan jabatannya dikarenakan sudah lanjut usia dan
secara sepihak belanda Pangeran Immanudin sebagai sultan kanoman
ke-5.
Setelah
tertangkap ia di asingkan ke ambon. Bukannya pemberontakan dan perlawanan
bersenjata mereda akan tetapi semakin memuncak atau bergejolak oleh rakyat
cirebon terhadap pihak koloni belanda. Pihak belandapun melawan, pemberontakan
tidak dapat mereda , akan tetapi semakin meluas hingga keseluruh tanah cirebon dan indramayu, Bahkan
dibeberapa daerah tampil tokoh pejuang-pejuang lokal yang mengangkat senjata
terhadap pihak belanda . seperti didaerah Palimanan
muncul tokoh yang bernama Ki Bagus
Rangin. Beliau adalah tokoh pejuang Perang
Kedongdong. Kemudian didaerah Haergeulis
Indramayu muncul tokoh pejuang rakyat yaitu Jaka Sembung.
Melihat
kondisi dan situasi (sikon) dicirebon yang semakin tidak aman dan tidak
kondusif dan dengan maksud untuk meredam dan perlawanan bersenjata rakyat
cirebon maka pada tahun 1806 pemerintah kolonial belanda memulangkan atau
mengembalikan kembali Pangeran Mohammad
Khoerudin beserta pengawalnya ke tanah cirebon akan tetapi sultan kanoman
sudah bertahta. Imamnudin sebagai
pangeran ke-5 maka Beliau pada tahun 1808 mendirikan KERATON KACERBONAN, dengan gelar sultan carbon amirulmukminin.
Berikut dibawah ini nama-nama yang telah bertahta di
KERATON KACIREBONAN.
1.
Sultan Kacerbonan
Pertama
“Sultan Carbon Amirul mukminin” ( 1808-1814).
2.
Sultan Kacerbonan Ke-dua
“Pangeran
Raja Madenda Hidayat”(1814-1851).
3.
Sultan Kacerbonan
Ke-tiga
“Pangeran
Raja Madenda Wijaya”(1815-1914).
4.
Sultan Kacerbonan
Ke-empat
”Pangeran
Raja Madenda Partadhiningrat”(1914-1931).
5.
Sultan Kacerboba
Ke-lima
“Pangeran
Raja Madenda Raharjadirja”(1931-1950).
6.
Sultan Kacerbona
Ke-enam
“Pangeran
Raja Shidiq Harjadningrat”(1950-1956).
7.
Sultan kacerbonan
Ke-tujuh
“Pangeran
Raja Hartadningrat”(1960-1968).
8.
Sultan Kacerbonan
Ke-delapan
“Pangeran
Raja Muhammad Amir Mulyono Natadiningrat”(1968-1994).
9.
Sultan Kacerbonan
Ke-sembilan
“
Pangeran Raja Abdul
Ghani Natadingrat S.E”(1997-
Sampai dengan sekarang ).